MANADO- Aksi tolak Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (FH) oleh LSM Adat Minahasa dan Masyarakat Sulut, Sabtu (13/05/2017) di Kantor Gubernur Sulut berakhir ricuh karena bentrok dengan aparat kepolisian.
Hasil pantauan sulutaktual.Com sekitar pukul 13:30 wita, masyarakat adat mulai berkumpul didepan Kantor Gubernur usai melaksanakan aksi penghadangan FH di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. Orasi pun mulai dilontarkan setelah mengetahui Wakil Ketua DPR RI itu sudah mendarat menginjak tanah Minahasa dengan harapan FH agar segera kembali pulang ke Jakarta.
Setelah berada di Kantor Gubernur massa hendak berusaha masuk ke Gedung kantor Gubernur Sulut, untuk mengusir FH yang diketahui sedang berada di dalam kantor Gubernur, untuk berusaha mengeluarkannya yang diketahui sedang menjadi pembicara di satu kegiatan bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Sayangnya usaha tersebut tak membuahkan hasil, karena aparat kepolosian dengan senjata lengkap yang ditugaskan untuk pengamanan tidak mengizinkannya. Masaa pun sempat bernegosiasi dan meminta agar Gubernur Olly atau perwakilannya untuk menemui mereka tidak membuahkan hasil, disitulah diduga karena tidak mendapat respon, massa pun nekat menerobos pagar betis aparat kepolisian, disitulah aksi bentrok pun pecah.
Aparat kepolisian pun akhirnya menggerakkan mobil Water Canon untuk menghalau massa yang bergegas masuk dalam Kantor Gubernur. Bukan itu saja aparat dari kesatuan Brimob Polda Sulut terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus berupaya masuk, aparat lain pun sempat melepaskan tembakan ke udara, karena masa dari luar kantor Gubernur mulai melempar batu dan botol berisi air mineral ke arah aparat yang berada didalam kantor.
Untungnya bentrok tersebut tidak berlangsung lama, karena sejumlah pimpinan massa dan aparat kepolisian berhasil meredam emosi kedua belah pihak. Sejumlah anggota dari LSM Adat Minahasa dan Masyarakat Sulut, sempat mengalami sakit pada bagian mata karena iritasi akibat dari gas airmata. Untungnya gas air mata tersebut sempat kembali dilemparkan salah satu anggota LSM Adat Minahasa kedalam halaman Kantor Gubernur, dan para massa pun langsung membasuh matanya dengan air mineral, dalam kejadian itu tak ada yang jatuh korban atau luka parah.
Akhirnya, sekitar pukul 16:00 WITA, massa mulai membubarkan diri dengan tertib, setelah mengetahui FH telah keluar dari Kantor Gunernur Sulut, melewati pintu belakang.
“Dia (Fahri Hamzah) telah diantar keluar melalui pintu belakang, dan menurut informasi langsung menuju Bandara, untuk terbang kembali ke Jalarta, ujar sumber yang enggan namanya di publikasikan.
(Marvil Kembuan)