MINUT – Pengadaan mobil sampah dan pemberdayaan masyarakat Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi program prioritas yang akan dilaksanakan Desa Kolongan Tetempangan (Koltem) Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara.
Hal ini dipaparkan Drs Denny Wowiling dalam rapat koordinasi antara pemerintah Desa Kolongan Tetempangan saat didaulat untuk menyampaikan program kerja pemerintah Desa Senin (24/4/2017) di Pantai Surabaya Desa Wineru Kecamatan Likupang Timur.
Menurut Ketua Perayaan Hari-Hari Besar Nasional Desa Koltem ini, program pemerintah Desa Koltem yaitu pengadaan mobil sampah dan pemberdayaan masyarakat, harus mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari seluruh masyarakat demi kemajuan pembangunan.
Hal ini juga untuk menunjang Pemerintah Kabupaten dalam meraih Adipura karena Desa Koltem merupakan salah satu lokasi khusus (Lokus) penilaian. Selain pengadaan mobil sampah ini, dilaksanakan juga program pemberdayaan masyarakat untuk UKM. Khusus untuk UKM ini, pelaku UKM akan dibantu dengan modal usaha, calon penerima sebelumnya akan diadakan bimbingan tekhnik agar nantinya program ini dapat berjalan baik dan lancar.
“Dana desa yang akan turun sekira 250 juta akan dibagi di dua sektor unggulan ini lewat pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar nanti tata kelolanya jelas dan sesuai dengan regulasi yang ada,” ujar mantan Ketua Badan Perwakilan Desa Koltem ini yang juga Wakil Ketua Dewan Minut.
Terpisah Hukum Tua Desa Koltem Demas Kasegel mengatakan, program pemerintah desa ini sengaja difokuskan di dua sektor ini karena sangat mendesak.
“Produksi sampah di Desa Koltem yang terdiri dari empat perumahan besar setiap harinya sekira 15 kubik, oleh arenanya mobil sampah sangat diperlukan,” terang Kasegel didampingi Sekdes Frida Wehantouw S.Sos.
Sebelumnya rakor ini dibuka dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pendeta Steven Manoppo S.Th karena dirangkaikan dengan ibadah syukur HUT Pendeta Novita Kasegel S.Th ke 29 yang adalah putri Hukum tua Desa Koltem Demas Kasegel.
Pendeta Novita dalam pesannya meminta kepada hukum tua untuk tetap menjadi pemimpin yang baik.
“Tetap menjadi pemimpin yang baik dan takut akan Tuhan, jangan lupa ada anak yang jadi pendeta,” pesan Novita yang melayani di salah satu Jemaat GMIM ini penuh makna.
(Marvil Kembuan)