MINUT- — Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP Eko Irianto SIK memantau langsung proses evakuasi 13 penambang yang menjadi korban longsor di lokasi tambang emas rakyat Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kamis (13/4/2017).
Kedatangan Kapolres didampingi Kapolsek Dimembe AKB Saguh Rianto, Camat Dimembe Marco Karongkong, Hukum Tua Desa Tatelu John Lausan serta Ketua Solidaritas Penambang Rakyat di Tanah Tonsea (SOBAT) Henry Walukouw, langsung menuju lokasi longsor yang terletak kurang lebih 40 meter dari pos I lokasi tabmang rakyat milik Selda Waworuntu.
“Kami berharap proses evakuasi berlangsung cepat sehingga korban bisa diselamatkan,” kata Kapolres.
Sementara, Kepala Kantor SAR Manado, Budi Cahyadi mengatakan evakuasi korban tidak dapat menggunakan alat berat karena beresiko menyebabkan longsor yang lebih besar.
“Kami tak bisa menggunakan alat berat. Sangat beresiko terjadi longsor dan akan lebih menyulitkan evakuasi korban. Sehingga untuk mengangkat material longsor dilakukan secara manual dengan menggunakan ember,” jelasnya.
Data yang dihimpun sulutaktual.com, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 16.00 Wita.
Saksi Agus Tatibi mengatakan sekitar pukul 08.00 Wita, ke-13 korban memasuki lubang tambang (pantungan) dengan kedalaman sekitar 40 meter, kemudian berbelok vertikal (majuan) sejauh 2 meter lalu turun lagi sejauh 50 meter.
“Biasanya mereka naik lagi untuk istirahat makan siang sekitar jam dua, tapi sudah hampir jam tiga mereka tidak naik. Lalu saya turun. Rupanya sudah mulai terjadi longsor, jadi saya naik lagi,” ujar Agus.
Sampai pukul 01.00 tengah malam (14/4/2017) proses evakuasi maaih sementara belangsung.
(Marvil Kembuan)