MINUT – Kemacetan adalah ciri dari suatu wilayah yang berkembang. Minahasa Utara (Minut) yang wilayahnya mulai berkembang tak lepas dari permasalahan ini. Adanya kemacetan dibeberapa ruas jalan di Minut, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut mencari solusi untuk mengurai kemacetan.
Mengurai kemacetan dengan membukan jalan baru, terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut). Terbukti, jalan Paniki Atas Kecamatan Kalawat tepatnya di depan patong Soekrno menuju Ring Road 2 dan jalan Soekarno menuju Desa Paniki Atas rencananya akan dibuka tahun ini.
Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Minut, Drs Allan Mingkid saat ditemui Sulut Aktual menjelaskan, jalan ke Ring road panjangnya kurang lebih 1 Km dan ke Desa Paniki Atas sepanjang sekitar 2 Km direncanakan akan dibangun tahun ini. Namun tahap awal masih akan dilakukan pembebasan lahan, dan Pemkab Minut telah menganggarkannya meskipun saya belum bisa memastikan nilainya.
“Kalau soal anggaran, itu saya belum bisa pastikan berapa. Yang pasti tahun ini akan dilakukan pembebasan lahan dan tahun depan sudah bisa pengaspalan jalan. Bahkan jika pembebasan lahan sudah selesai, perubahan sudah bisa dilakukan pengaspalan,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pembangunan kedua akses jalan ini sangat penting mengingat jalur Ir Soekarno sudah banyak dilalui kendaraan. Akses jalan baru ini pun sangat penting untuk memudahkan warga menuju Mapanget Manado serta Ring road.
“Kita akan upayakan secepatnya selesai agar bisa membantu mobilitas warga sehari-hari,” tambahnya.
Ketua DPRD Minut Berty Kapojos SSos saat ditemui terpisah juga mengamininya. Dia mengatakan, pembebasan lahan sudah mulai dilakukan.
“Saat ini sementara pembebasan lahan, dan hingga saat ini belum ada kendala,” katanya, sembari berharap bagi pemilik lahan untuk kooperatif dalam hal menerima uang ganti rugi.
Salah satu pemilik lahan yang enggan namanya disebutkan mengaku akan bersikap kooperatif dalam hal ganti rugi, asalkan tak dibedakan perhitungannya dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
(Marvil Kembuan)