AIRMADIDI, SULUTAKTUAL – 30 Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di PT Migro Metal Perdana (MMP) di pulau Bangka, Kecamatan Likupang Timur (Liktim), Minahasa Utara (Minut) terus menuai sorotan. Pasalnya, saat diinstruksikan harus angkat kaki akibat perusahaan pengelola pertambangan biji besi ini belum bisa beroperasi di Minut.
Anehnya, perintah bupati Vonnie Anneke Panambunan (VAP) untuk angkat kaki dari Pulau Bangka karena tidak adanya Kitas diabaikan. Itu sebabnya keberadaan TKA asal Tiongkok ini kembali dicecar Sekretaris Brigadi Manguni Komando Bela Negara (BM-KBN) Minut, Novry Ngare.
“Ini tidak bisa ditolerir, kalau tidak bisa dengan cara lembut, bagusnya diusir saja,” tandas Novry. Menurut dia, awalnya perkiraan pemkab dimana 30 pekerja asing ini sudah meninggalkan lokasi kerja mereka di pulau Bangka, Kecamatan Liktim, saat kunjungan bupati ke lokasi itu. Namun dari informasi terakhir yang ia dapatkan, ternyata masih berada di Liktim.
“Yang memerintah yakni orang nomor satu di Minut, dan bukan tanpa alasan hingga Bupati bertindak sejauh itu. Itu sebabnya BM-KBN Minut mengingatkan sekali lagi kepada pimpinan Perusahaan, khususnya PT.MMP dan managament untuk lebih bijak dan bersikap koperatif. Jika kurang puas harus berkoordinasi langsung dengan pemda, bukannya dengan pihak lain,” tukas Sekretaris BM-KBN Minut, Kamis (19/5).
Lanjutnya, bukan hanya pemda yang dikelabui, melainkan aparat Kepolisian maupun pihak imigrasi ikut terkecoh. Sebab, ketika tim yang gabungan dari aparat kepolisian dan pihak imigrasi turun ke lokasi dikabarkan mereka (TKA asal Tiongkok, red) sudah tumingkas. “Itu sebabnya, pak Kapolres telah memberikan pernyataan resmi hengkangnya TKA Tiongkok dari PT.MMP. Dan informasi ini didapatnya dari tim yang turun dilapangan, seperti masyarakat maupun pekerja PT.MMP sendiri. Justru ini membuat kami bingung,” ujarnya.
Ditambahkannya, bupati juga sudah memerintahkan aparat keamanan untuk bertindak tegas, jika masih mendapati 30 pekerja asing asal Tiongkok masih bercokol di PT.MMP. “Jika instruksi ini diabaikan, bupati tak segan-segan serahkan masalah ini ke aparat kepolisian,” kunci Ngare mengutip kata-kata VAP.(*/agl)