AIRMADIDI, SULUT AKTUAL – Tinggal menghitung hari pelaksanaan pemilihan hukum tua (pilhut) serentak se Minahasa Utara (Minut), ternyata masih ada 3 desa yang berpolemik.
Yakni Desa Bahoi yang akan dibuka kembali pendaftarannya, Desa Kema Tiga dan Wori, panitia belum menyetujui hasil tes dan masih akan melakukan rapat kembali.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Sammy Rompis saat dikonfirmasi membenarkan adanya polemik dari ketiga desa tersebut.
Dibeberkan Rompis, Desa Bahoi, karena baru satu calon, jadi dibuka kembali pendagtaran mulai hari ini, (27/4). Sedangkan desa Wori dan Kema Tiga, panitia masih akan melakukan rapat kembali.
“Karena hingga saat ini, panitia belum membuka hasil seleksi yang telah berlangsung pada waktu lalu. Namun, dalam waktu dekat ini akan dilakukan rapat panitia,” terangnya.
Ditanya tentang besar anggaran yang akan digunakan pada pelaksanaan Pilhut serentak ini, Rompis mengatakan bahwa 2,3 Miliar dari APBD tahun 2016 yang akan di pakai.
“Total anggaran yang akan digunakan yaitu 2,3 miliar dari APBD Minut tahun 2016, itu sudah termasuk dengan anggaran untuk pengamanan Pilkades, sebesar 290 juta,” ujarnya.
Sedangkan untuk anggaran setiap desanya, menurut Rompis anggarannya sekitar 7-8 Juta Rupiah. “Jika kurang bisa ditambah dari dana ADD dan juga sumbangan pihak ketiga. Untuk surat suara sendiri, hingga saat ini sudah 60 ribu lebih yang telah dicetak,” katanya.
Terpisah, Panitia Desa Wori saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih berpegang pada aturan terkait pelaksanaan tea yang diambil alih BPMPD. “Kami masih terus berkonsultasi karena ini memang tidak sesuai Perbup,” kuncinya.(rik/agl)