Kalalo: Gadis Penerjemah Dipastikan NEGATIF Infeksi Novel Coronavirus

oleh -97 Dilihat
Kadis Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo MSc PH (kanan) dan Dirut RSUP Prof Kandou Dr dr Jimmy Panelewen SpB-KBD (tengah) mendampingi Menkes RI dr Terawan Agus Putranto SpRad(K) (kiri) saat meninjau pasien GM di ruang isolasi RSUP Prof Kandou, Minggu (26/1/2020) lalu.
MANADO-Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial GM yang berstatus pengawasan di ruang isolasi RSUP Prof Kandou dinyatakan negatif dari infeksi Novel Coronavirus (2019-nCov).
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara dr Debie Kalalo MSc PH menerangkan, kepastian tersebut merujuk pada hasil laboratorium dari Badan Litbangkes Kemenkes RI yang diterima pada Kamis (30/1/2020).
“Informasi dari RSUP Prof Kandou, perkembangan yang bersangkutan setelah ditangani tim ahli menunjukkan kondisi membaik secara signifikan,” sebut Kalalo.
Dirinya pun meyakinkan masyarakat Sulawesi Utara supaya tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa sambil melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap virus melalui pola hidup sehat dan bersih.
Di antaranya, sering mencuci tangan dengan sabun dan bilas setidaknya 20 detik serta keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% handrub.
Selanjutnya, pakai tissue ketika bersin atau batuk, rajin olahraga dan istirahat yang cukup.
Gunakan masker bila batuk atau pilek serta menutup mulut dan hidung memakai tissue ketika bersin atau batuk.
“Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, perbanyak buah dan sayuran. Jika memiliki gejala batuk, pilek dan sesak, segera berobat ke fasilitas kesehatan,” urainya.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Provinsi Sulut sempat dihebohkan adanya pasien diduga terjangkit virus baru dari Kota Wuhan, China.
Setelah mendapat laporan, Tim Kesehatan Provinsi Sulut langsung menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap perempuan muda berinisial GM. Dia merupakan WNI yang bekerja sebagai penerjemah di salah satu maskapai penerbangan.
Karena mempunyai riwayat perjalanan atau bepergian ke China, WNI yang sempat merasa gejala demam tersebut langsung dikenakan status pengawasan terhadap infeksi virus corona. Dan ditangani secara intensif di ruang isolasi RSUP Prof Kandou sejak Sabtu (25/1/2020).
Sesual pedoman kesiapsiagaan dari Kementerian Kesehatan RI, sambung Kalalo, yang bersangkutan dilakukan penanganan dan pengambilan specimen usap Nasopharing atau orofaring oleh Intalasi Laboratorium RSUP Prof Kandou. Kemudian dikirim ke Badan Litbangkes Kemenkes RI pada Minggu (26/1/2020).
(***)

No More Posts Available.

No more pages to load.