Kota Paling Toleran di Indonesia Masih Milik Kota Manado

oleh -125 Dilihat
Foto bersama Wali Kota Manado Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA dengan beberapa kepala daerah saat penyerahan Penghargaan Kota Paling Toleran dari Setara.

JAKARTA – Untuk kedua kalinya Kota Manado ditetapkan sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia setelah tahun 2017 lalu, Kota Manado ditetapkan sebagai Kota Paling Toleran, dan kini di tahun 2018 ini status sebagai Kota tertoleran masih milik Kota Manado.

Dengan kembalinya dianugerahkan penghargaan dari SETARA, Kota Manado meraih
posisi paling tinggi IKT (Indeks Kota Toleran) sebagaimana studi Indexing dilakukan SETARA Institute.

Jumat (7/11/2018) hari ini Wali Kota Manado, Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA (GSVL) menerima penghargaan Kota Paling Toleran 2018 itu yang diserahkan langsung Mendagri Tjahjo Kumolo di Hotel Ashley, Jl. KH Wahid Hasyim, No.73-75 Jakarta Pusat.

Pemberian penghargaan ini terkait peringatan Hari Toleransi Internasional pada 16 November 2018 lalu menyusul hasil studi indexing IKT yang dilakukan SETARA Institute tahun 2018 ini.

Dari 10 Kota yang diikutkan dalam penilaian, Kota Manado peringkat toleransi tertinggi dari 9 kota lainnya di Indonesia.

“Manado sebagai salah satu dari 10 kota dengan peringkat toleransi tertinggi di Indonesia sebagaimana hasil studi Indexing yang kami lakukan,” jelas Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Hendardi.

SETARA Institute merupakan organisasi perkumpulan yang bertujuan mewujudkan masyarakat setara, plural dan bermartabat. Penilaian kota paling toleran dilakukan SETARA Institute dengan melakukan IKT.

Program IKT bertujuan menilai praktik-praktik toleransi dalam tata pemerintahan kota dan memberikan insentif sosial bagi kota-kota yang telah bekerja keras memajukan praktik-praktik toleransi dalam tata kelola keragaman masyarakat di masing-masing kota.

“Ini salah satu inisiatif untuk mempromosikan toleransi yang dilakukan pemerintah daerah, khususnya pemerintah kota. Kami melakukan promosi, kajian dan pendidikan public terkait dengan pluralisme, kemanusiaan, demokrasi, hak azasi manusia dan perdamaian,” pungkas Hendardi.

(redaksi)

No More Posts Available.

No more pages to load.