Korem 133/Nwb Seriusi Balatkom dan Ancaman Paham Radikal

oleh -99 Dilihat
Kasiter Korem 133/Nwb memaparkan materi di Aula Kusno Supoyo Makorem 133/Nwb, Rabu (14/11/2018).

GORONTALO — Bahaya laten komunis (Balatkom) dan paham radikal menjadi topik sosialisasi utama di seluruh satuan TNI AD. Hal serupa dilaksanakan juga oleh Korem 133/Nani Wartabone kepada 150 prajurit dan PNS, serta perwakilan veteran juga FKPPI di Gorontalo, Rabu (14/11/2018).

Danrem 133/Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw melalui Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Mayor Inf Sonny Maramis mengatakan, Balatkom dan paham radikal perlu tetap diwaspadai.

Karena hal tersebut merupakan bahaya yang sewaktu-waktu dapat muncul kembali dan mengancam ideologi Pancasila, dengan berbagai modus gaya baru yang diterapkan oleh kelompok tertentu.

Dalam perkembangannya, kelompok komunis dan kelompok radikal saat ini sudah mengembangkan ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila. Dan berupaya menentang kebijakan pemerintah dengan menciptakan instabilitas politik dan keamanan.

Itu berpotensi merusak kehidupan yang damai demi ambisi-ambisi individu atau kelompok tertentu.

Harus diingat bahwa catatan sejarah bangsa Indonesia ini telah menorehkan berbagai upaya pemaksaan kehendak oleh kelompok komunis dan paham radikal berbasis agama, untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi kelompoknya masing-masing.

Sementara itu, perkembangan hakekat ancaman yang ada di dalam negeri saat ini telah banyak mengalami perubahan.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh sekelompok orang atau golongan yang selama rezim Orde Baru merasa ditindas, untuk bangkit dan melakukan balas dendam. Tentunya dengan mengeksploitasi berbagai macam isu ke ranah publik, antara lain masalah demokratisasi dan HAM.

Dari sini, mereka kemudian bergerak dengan bermacam cara dan gaya yang bervariasi. Dari yang bersifat lokal atau tradisional sampai yang modern, agar lebih leluasa mengembangkan ideologi dan pahamnya untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

Karena itu, pemahaman terhadap bahaya laten komunis dan paham radikal lainnya menjadi sangat penting bagi segenap komponen bangsa. Termasuk Prajurit TNI dan segenap Keluarga Besar TNI, agar lebih mampu mencermati adanya bahaya yang terselubung dengan membonceng isu-isu demokratisasi dan HAM.

Mengingat hingga saat ini, paham ideologi komunis masih hidup di tengah-tengah masyarakat kita, dan terus menggalang kekuatan untuk kembali bisa melakukan aktivitas secara nyata.

“Maka sebagai aparat teritorial, seluruh prajurit, PNS, veteran dan FKPPI, harus membekali diri dalam menangkal bahaya itu. Terutama dengan cara meningkatkan keimanan dan ketakwaan, kemanunggalan antara TNI dan rakyat, serta mewaspadai upaya-upaya penyusupan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu,” sebutnya, sambil berharap, setiap prajurit dapat meningkatkan wawasannya sehingga mampu menyosialisasikan kepada masyarakat di masing-masing wilayah tugasnya.

Ditambahkan Kapenrem Mayor Inf Fathan Ali, salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan analisa konkrit terhadap bahaya laten komunis dan laham radikal.

Sehingga dapat segera diambil langkah antisipatif terhadap adanya upaya kebangkitan komunisme dan paham radikal lainnya di negara tercinta ini.

“Dalam sosialisasi ini juga diberikan pemahaman tentang penggunaan media sosial yang bijak, serta dapat dimanfaatkan dengan baik dalam menjaga nama baik perorangan keluarga dan satuan,” pungkasnya.

(Harry)

No More Posts Available.

No more pages to load.