MANADO-Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara menyiapkan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk mengoptimalkan program kesehatan masyarakat di tahun 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut dr Debie Kalalo MSc PH mengatakan, RAD adalah langkah awal untuk membagi tugas dan peran pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota dan lintas sektor.
“Draft RAD akan tertuang dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) nantinya,” ujar Kalalo, saat pertemuan koordinasi teknis lintas program/lintas sektor kesehatan masyarakat, di Hotel Sutan Raja, Senin (5/4/2018).
Diterangkan Kalalo, program kesehatan masyarakat tahun 2018 ini untuk mencapai target indikator yang ditetapkan. Apalagi telah mendekati akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu tahun 2019 nanti.
Di antaranya, menurunnya angka kematian ibu (AKI) sebesar 306 per 100.000 kelahiran hidup, menurunnya angka kematian bayi (AKB) sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup, serta prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun (Baduta) sebesar 28 persen.
Lanjutnya, integrasi antara program kesehatan masyarakat, program pencegahan dan pengendalian penyakit, serta program terkait lainnya, yaitu melalui pendekatan program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK).
“Ke depan, diharapkan pencapaian target program kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan kualitasnya di daerah. Sesuai ditetapkan dalam RPJMD berupa komitmen, akreditasi RS dan Puskesmas, serta program PIS-PK,” tandas Kalalo.
Hadir pada pertemuan tersebut, Sesditjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dr Kuwat Sri Hudoyo MS, Kadis Kesehatan Kota Manado, Kabupaten Talaud, dan Kabupaten Sangihe, Kabid Kesmas, Kabid Pelayanan Kesehatan, Kabid P2P, Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi, Kasie Kesehatan Lingkungan dan Kesjaor, Kasie Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat dari seluruh kabupaten/kota se-Sulut.
(Harry)