APBK Barangka Ilegal, Tanda Tangan MTK Diduga Dipalsukan

oleh -156 Dilihat
Jefferson Pagihari.

TAHUNA -Pengelolaan dana desa (Dandes) tahun anggaran 2017 di Kabupaten Kepulauan Sangihe benar-benar amburadul dan tercium hangat beraroma korupsi.

Demikian halnya di Kampung Barangka Kecamatan Manganitu, dimana sejak Kapitalaung Pejabat Sementara (Pjs) berada ditangan Jeferson Pagihari, berbagai ketimpangan mulai terjadi dan dilakukan tanpa dasar aturan yang ada.

Informasi yang berhasil dirangkum wartawan dari masyarakat Kampung Barangka menyebutkan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Kampung (APBK) diduga tidak melalui musyawarah mufakat antar masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah kampung.

“APBK yang sudah ada pada saat Pjs Kapitalaung sebelumnya justru tidak digunakan dan dipakai. Padahal APBKdimaksud sudah mendapat persetujuan semua pihak dan melalui mekanisme aturan yang berlaku,” jelas sejumlah warga Kampung Barangka.

Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa APBK yang digunakan oleh Pjs Kapitalauang merupakan hasil rapat yang dilakukan secara ilegal.

“Dari 5 MTK yang diundang hanya 1 MTK saja yang hadir dengan demikian sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku rapat tersebut tidak memenuhi syarat dan ketentuan untuk penyusunan APBK. Namun pada kenyataan yang ada, rapat tetap dilakukan dan menghasilakn produk APBK baru yang diduga belakangan ilegal sebab ada sejumlan nama MTK dan perangkat  kampung yang tidak hadir dalam rapat, tandatangannya dipalsukan,” jelas mereka kembali.

Menyikapi masalah ini juru bicara LSM Merah Putih Nader Baradja ketika dihubungi menyesalkan sikap oknum Pjs Kapitalaung Barangka yang sungguh berani melakukan langkah yang nyatanya mendapat penolakan sebagian warga kampung yang dipimpinnya.

“Kalau sampai benar daftar hadir penyusunan APBK ada sejumlah nama MTK yang tandatangannya dipalsukan, maka ini merupakan pelanggaran yang konsekuensinya harus berhadapan dengan hukum,” tegas Baradja yang meminta instansi teknis terkait dan berbagai lembaga pengawasan agar segera melakukan action ke lapangan terkait dengan masalah ini.

Terpisah Pjs Kapitalaung Barangka Jeferson Pagihari ketika dihubungi tidak membantah adanya perubahan APBK dan ketika dilakukan penyusunan APBK hanya dihadiri 1 orang MTK.

“Benar ketika penyusunan APBK dari pihak MTK dihadiri 1 orang saja sedangkan 4 lainnya tidak hadir. Kami tetap melanjutkan penyusunan APBK dimaksud, sebab bagi kami semua MTK sudah diundang kalau tidak hadir itu bukan masalah kami lagi yang terpenting undangan telah diberikan,” singkat Pagihari yang terkesan angkuh.

(sam)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.